Pages

Rabu, 25 September 2013

Antara Sugesti, Pengharapan, dan Doa



Inti dasar dari sugesti dalam HYPNOSIS adalah adanya sebuah pengharapan. Ya betul, sederhana sekali, sebuah PENGHARAPAN terhadap nilai-nilai yang POSITIF. Itu makanya, jika kita melihat, mendengar, mempelajari semua aspek yang dilakukan oleh seorang motivator, maka kita akan melihat seluruhnya adalah upaya untuk membangun sebuah HARAPAN POSITIF, dan jika kita mau mendalaminya secara lebih intens maka akan simpulkan bahwa pada dasarnya sugesti, harapan positif adalah unsur-unsur yang terkandung dalam DOA.

Anda percaya akan kekuatan doa? Ketika rasa putus asa dan kepedihan datang menghampiri, tidak sedikit orang yang akan berdoa dengan harapan mendapatkan ketenangan sehingga dapat mengatasi segala tekanan serta masalah yang dihadapi. Tidak sedikit orang yang hidupnya hancur, bahkan menjurus kearah kematian, diselamatkan oleh Tuhan Yang Maha Esa melalui sarana doa yang diucapkan dengan segenap perasaan/empati.

Dan ternyata, doa tak hanya akan menyembuhkan secara spiritual saja, menurut Dr.Somporn Kantharadussadee Triamchaisri, Ketua Departement of Public Health Nursing, Faculty of Public Health di Mahidol University, Thailand, berdoa juga mampu meningkatkan kesehatan secara fisik. Dan pernyataan ini tidak ada kaitnya dengan alasan supernatural, tapi berdasarkan fakta. “Berdoa adalah salah satu bentuk meditasi. Meditasi bisa menjadi senjata yang ampuh dalam menjaga fisik dan mental kita.

Sejak tahun 1930, para ilmuwan sudah meneliti pengaruh doa terhadap jantung dan gelombang otak. Dalam kurun waktu lebih dari 20 tahun terakhir, sudah ada banyak studi yang memantau praktek meditasi dalam berbagai agama, seperti Hindu, Budha, dan Islam. Dr. Andrew Newberg, profesor di bidang radiologi, psikologi, dan studi religi di University of Pennsylvania dan salah satu pendiri Penn’s Center for Spirituality and the Mind, juga menggungkapkan, “Ilmu pengetahuan telah berhasil membuktikan, agama benar-benar dapat memberikan dampak positif terhadap kesehatan.”

Para ahli menemukkan ketika tubuh dan pikiran berjalan dalam sebuah harmoni yang baik, hasilnya kita akan mendapatkan keseimbangan tubuh serta sel-sel saraf. Disamping apapun motif yang ada di belakang alasan kenapa orang berdoa, namun tidak ada penyangkalan bahwa banyak orang yang akan tetap melakukannya. Sebuah studi menunjukkan 36% orang menggunakan obat pengganti atau alternatif, dan angka tersebut meningkat dua kali lipat ketika doa dimasukkan.

Para relawan melakukan doa demi kesehatan pribadinya dan untuk menolong orang lain. Plus, dari mereka yang berdoa untuk alasan kesehatan, 70% menyatakan bahwa doa sangat membantu.Mengapa bisa begitu? Mungkin hal tersebut terjadi karena beberapa mekanisme yang berbeda, seperti :

1. Berdoa membuat relaks.
Apapun agama yang kita anut, berdoa merupakan salah satu bentuk meditasi. Selain akan memperlambat napas dan kerja otak, berdoa juga akan mengurangi detak jantung serta tekanan darah. Itu semua akan membuat kita relaks, jelas Dr. Mehmet OZ, direktur dari Cardiovascular Inst. Di New York dalam situsnya aks.droz.com.

2. Berdoa memberikan aura positif. Ketika dan setelah berdoa, biasanya kita akan merasa damai, tenang, dan bahagia. Dan ini merupakan bukti, bahwa berdoa akan memicu munculnya respon psikologis yang positif. Tingkat hormon stres kita juga akan ditekan dan siap-siap untuk ‘diam’. Hal yang paling penting, doa juga mampu menjaga sistem kekebalan tubuh kita.

Setelah satu bulan penuh diingatkan untuk tidak melupakan ritual berdoa, sebaiknya selepas Ramadhan dan seterusnya, kita tetap dapat menikmati syahdunya berdoa. Selamat beribadah dan menikmati manfaat doa bagi kesehatan spiritual dan fisik kita.

Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang maksimalisasi harapan dan doa?

Hubungi 
Rumah Sehat Hipnoterapika
Cempaka Putih Timur - Jakarta Pusat
telp +62815.1475.0290

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About